Pages

Rabu, 29 Mei 2013

Do'a restu 'Ayah dan Ibu' baru

Tepat pada hari Jum’at 5 Mei 2013, aku berkunjung ke sebuah rumah yang berjarak sekitar 18 Km dari rumah,  sendiri, pertama kali dengan situasi seperti ini, dengan perasaan yang ‘sok’ berani. Tapi kapan lagi berani kalo ga pada waktu itu?
Ruamah itu memang sering aku kunjungi, tepatnya beberapa kali, bedanya orang yang biasa aku temui yaitu Prisa Surya Hadiningtyas, namun kali ini beda, beliau lah orang tuanya tanpa si dia. Mungkin sebagain pembaca menilai itu biasa saja, 2 jempol untuk anda, tapi bagiku ini pertama dan luar biasa, persaaan bercampur seperti permen nano-nano.
Background yg melatar belakangi mungkin sebuah sindiran dari dia tatkala temennya datang langsung kerumah tua calon pasangannya untuk meminta ijin menjadikan anaknya pacar, menurutku itu sebuah tindakan yang sama skali tidak elite. Lantas jika aku, siapa aku? Punya apa aku? Bisa apa aku? Apa yang aq berikanan pada mereka? Cinta? Aku bukan orang seperti itu, maka aku ingin menunjukan pada dia bagaimana aku melakukan dengan cara yang lebih manusiawi, lebih dewasa dan lebih matang.
Meskipun perasaan masih berkecamuk selama perjalanan, namun dalam hati aku berniat untuk meminta do’a restu atas keberangkatanku menjalani diklat prajabatan PT. PLN (Persero) tentu sebelumnya berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.
Sesampainya disana, aku mencoba untuk tampil biasa aja, apa adanya, namun tetap manjaga sopan santun agar bisa nunjukin kalo ‘ini lho ayah ibu calon mantumu, anda tidak salah pilih’ hahahahaha. Ya mungkin yang aku lakuin ini masih taraf biasa aja, mencoba menghantakan hubungan dengan keluarganya, bukan cuma dengan si dia. Kalo boleh dengan cara yang lebih ekstrim, ‘ini lho ayah ibu calon menantu panjenengan, tunggu saja SK pengangkatan saya sebagai pegawai PT. PLN (Persero)’ hahahahaha tapi tidak lah, itu hanya gurauan salah satu pengisi diklat prajabatan.
Dan percakapan panjang alhamdulillah dapat tercipta lantaran diriku ini dapat dikatan sebagai orang pendiam, cukup bersyukur dapat mengendalikan suasana, banyak patuah, nasehat, pesan yang disampaikan ayah ibu, masih aku ingat-ingat sampai sekarang, dan pada akhirnya aq bekeinginan untuk pamit karena sudah menjelang sore dan tak lupa untuk menekankan tujuan dateng kesana adalah untuk meminta doa restu.
Setelah berpamitan sepertinya ada yang kurang, sangune ora metu wkwwkwkwk #becanda. Plong banget 11 12 sama halnya beres sidang Tugas Akhir, hahahaha pokoke nano-nano.. Semoga doa restu Ayah Suhadi dan Ibu Ruminingsih selalu mengiringi langkah pada diklat prajabatan angkatan 35 tahun 2013, Amiin.

0 Comments

Posting Komentar